Pengertian Metode Ilmiah
Nama : Havizal Akram
NPM : 29110937
Metode
ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan
proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukaneksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat
menjadi suatu teori ilmiah. Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang
kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data,
menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah
bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan,
pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif.
Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.
Konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu
hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan
menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Unsur Metode Ilmiah
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Karakterisasi
Metode
ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek
investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi
sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti.
Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi)
dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan
pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat
dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi
seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah
biasanya ditabulasikan dalam tabel. Digambarkan dalam bentuk grafik atau
dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi
dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1. Sistematik
Berarti
suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai
pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang
kompleks.
2. Logis
Suatu
penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan
fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur
atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang
dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur
deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya
suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai
hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya
suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan
metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif,
penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi
seorang peneliti.
Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
1. Memilih dan mendefinisikan masalah
2. Survey terhadap data yang tersedia
3. Memformulasikan hipotesa
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
8. Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
1. Merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan
keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian
pustaka.
3. Menyusun
hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data
atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Mengolah
data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk
menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data
yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan
universal.
6. Menguji
kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan
dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung
hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan
menjadi teori.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar