Nama : Havizal Akram
NPM : 29110937
Pengertian Penalaran
Penalaran
adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan
fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta
sebagai dasar untuk menarik kesimpulan .Penalaran bisa juga diartikan sebagai
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk suatu proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui, Proses proposisi inilah yang
disebut penalaran.
Melalui
proses penalaran, kita dapat sampai pada kesimpulan yang berupa asumsi,
hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain,
penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
A. Penalaran Induksi
Induksi
adalah proses berpikir di dalam akal
kita dari pengetahuan tentang kejadian atau peristiwa-peristiwa dan hal-hal
yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum
seperti :
• Besi di panaskan memuai
• Seng di panaskan memuai
• Emas di panaskan memuai
• Perak di panaskan memuai
• Besi, Seng, Emas dan Perak adalah
logam
• Jadi : Setiap logam yang di panaskan
akan memuai.
Cara
penalaran Induksi ada dua keuntungan adalah sebagai berikut :
1. Kita dapat berpikir secara ekonomis
meskipun ekperimen kita terbatas pada beberapa kasus indivudual
2. Pernyataan yang di hasilkan melalui
cara berpikir Induksi memungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara
Induktif dan Deduktif.
B.
Penalaran Induktif
1.
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran
induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus,
prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara
impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang
tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah
bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun
suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh
penalaran induktif :
Kucing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknyaSapi mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
Anjing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya..
2.
Macam – Macam Penalaran Induktif
Macam-macam
penalaran induktif diantaranya:
Generalisasi
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Contoh
generalisasi :
Pemakaian
bahasa Indonesia deseluruh daerah diindonesia dewasa ini belum dapat dikata
seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan
mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan
oleh bahasa daerah. Diungkapkan persurat kabaran, radio, dan TV pemakaian
bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka
kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia
yang terjaga baik. Fakta – fakta diatas menunjukan bahwa pengajaran bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan
Macam
– macam generalisasi :
• Generalisasi sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki.
Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
• Generalisasi tidak sempurana
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Analogi
Analog
adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil
dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa
pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan
yang sebelumnya.
Contoh
Analogi:
Kita
banyak tertarik dengan planel mars, karena banyak persamaannya dengan bumi
kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai
atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan
oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya
musim seperti bumi. Jika bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup
diplanet Mars.
Sebabb akibat
Proses
penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala yang mengikuti pola
sebab akibat, akibat-sebab, atau sebab – akibat-akibat.
Contoh
:Bencana banjir banyak terjadi dimana-mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di dataran tinggi juga dilanda musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang ebas banjir. Namun apa yang terjadi sekarang? setiap musim hujan tiba dan terjadi hujan deras dalam beberapa jam, sudah bisa dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan beberapa wilayah di Sulawesi yang akhir-akhir ini dilanda banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan jumlah hutan yang tidak bisa dibilang sedikit. Pembalakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang banyak terjadi belakangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar