Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok
atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya diikuti oleh
kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
ciri-ciri paragraf deduktif :
- kalimat utama berada di awal paragraf.
- kalimat disusun dari pernyataan umum yang
kemudian disusul dengan penjelasan.
contoh paragraf deduktif :
Kegiatan ultah panser biru yang ketiga bahkan
mencapai klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu peserta
bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize
besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape dan ratusan hiburan
lainnya.
Ket : kalimat yang digaris bawahi adalah kalimat
utama
Sedangkan kalimat deduktif adalah pernyataan yang
dimiliki dengan mengemukakan hal yang umum kemudian disusun dengan uraian yang
khusus. Gagasan utama terdapat pada awal kalimat.
Ciri-ciri kalimat deduktif :
- kalimat bisa berupa pendapat, pengadaan, atau
definisi, letaknnya diawal paragraph.
Contoh kalimat deduktif :
Masjid Alhambia di Spanyol termashur ke penjuru
dunia karena keindahan arsitekturnya.
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu
masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti
pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus
perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan
tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya
tersebut.
Fungsi hipotesis :
- Hipotesis memberikan penjelasan sementara
tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu
bidang.
Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat
dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari
pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan
antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan
generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami
persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data
dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan
arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan
divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis
dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
- Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan
yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung.
Penelitian memang dimulai dengan suatu pertanyaan, akan tetapi hanya hubungan
antara variabel yang akan dapat duji. Misalnya, peneliti tidak akan menguji
pertanyaan apakah komentar guru terhadap pekerjaan murid menyebabkan
peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan tetapi peneliti menguji
hipotesis yang tersirat dalam pertanyaan tersebut “komentar guru terhadap hasil
pekerjaan murid, menyebabkan meningkatnya hasil belajar murid secara nyata“
atau yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar siswa yang menerima komentar
guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari pada skor siswa
yang tidak menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“.
Selanjutnya peneliti, dapat melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubngan
antara kedua vatiabel tersebut, yaitu komentar guru dan prestasi siswa.
- Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian
hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji
pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para
peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah
fakta yang adahubungann nya dengan pertanyaan tertentu. Hipotesislah yang
mentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat memberikan dasar dalam
pemilihan sampel serta prosedur penelitian yang harus dipakai. Hipotesis jufga
dapat menunjukkan analisis satatistik yang diperlukan dan hubungannya yang
harus menunjukkan analisis statistik yang diperlukan agar ruang lingkup studi
tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu sarat.
Sebagi contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang,
latihan pra sekolah bagi anak-anak kelas satu yang mengalami hambatan kultural.
Hipotesi ini menunjukkan metode penelitian yang diperlukan serta sampel yang
harus digunakan. Hipotesis inipun bahkan menuntun peneliti kepada tes statistik
yang mungkin diperlukan untuk menganalisis data. Dari pernyataan hipotesis itu,
jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen yang membandingkan hasil eblajr
dikelas satu dari sampel siswa yang mengalami hambatan kultural dan telah
mengalami program pra sekolah dengan sekelompok anak serupa yang tidak mengalami
progaram pra sekolah. Setiap perbedaan hasil belajar rata-rat kedua kelompok
tersebut dapat dianalaisis denga tes atai teknik analis variansi, agar dapat
diketahui signifikansinya menurut statistik.
- Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penyelidikan.
Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil
setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan
hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat menyusun bagian laporan tertulis
ini diseputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula, sehingga membuat
penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik
hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang
diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan
pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan
seringkas mungkin.
Sumber :
http://hadirukiyah2.blogspot.com/2009/09/silogisme-pengertian-bagian-bagian-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/06/pengertian-hipotesis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar